Terkungkung  

Posted by: Mama Sari

Jalan Provinsi Cepu–Bojonegoro dan Cepu–Ngawi Ditutup
Jum'at, 28 Desember 2007 | 15:17 WIB

TEMPO Interaktif, Bojonegoro: Jalan provinsi Bojonegoro–Cepu (Jawa Tengah) dan jalan Cepu–Ngawi ditutup Polres Bojonegoro setelah sejumlah ruas jalan tertutup oleh air yang meluap dari Sungai Bengawan Solo.

Jalan Bojonegoro–Cepu yang digenangi air mulai dari Kecamatan Kalitidu, Kecamatan Purwosari dan Kecamatan Padangan. Ketinggian air antara 0,3-1 meter. Akibat luapan banjir tersebut, jembatan di Dusun Pengkok, Desa Padangan, Kecamatan Padangan sudah ambrol separuh. Karena itu, sejak tadi pagi jalur tersebut dilarang dilalui oleh petugas Polsek Padangan.

Akibat penutupan jalan tersebut, sejumlah truk dari arah selatan (dari Kecamatan Ngraho) yang hendak ke Cepu atau
Bojonegoro berhenti dan diparkir di Jalan Raya Padangan–Ngawi, tepatnya di depan gedung Madrasah Tsnawiyah Negeri Padangan, di Dusun Pengkok, Kecamatan Padangan.

Akibat banjir, ekonomi wilayah Bojonegoro bagian barat (Ngraho, Padangan, Purwosari dan Kalitidu) lumpuh. Nur Isniyah, seorang pedagang di Kecamatan Purwosari, mengatakan akibat penutupan jalan tersebut pasar di Purwosari dan sekitarnya sepi.

"Semua kendaraan tidak boleh lewat, hanya truk yang membawa sembako untuk pengungsi yang boleh lewat," jawab Nur Isniyah kepada Tempo hari ini (28/12).

Akibat luapan Bengawan Solo, saat ini 14 kecamatan di Bojonegoro terendam air. Kecamatan paling parah terkena dampak banjir adalah wilayah yang berdekatan dengan Kabupaten Ngawi, yaitu Kecamatan Ngraho, kemudian disusul Padangan, Purwosari dan Kalitidu.

Di Kecamatan Ngraho, ada sembilan desa yang terendam dan yang paling parah adalah Desa Mojorejo, Tapelan dan Desa Sumberarum. Saat ini warga diungsikan di balai desa, gedung SD dan rumah warga yang belum kena banjir.

This entry was posted on 16.01 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar